Senin, 17 Februari 2020

KAMPUNG LONTONG IKON E KEL KUPANG KRAJAN



Kelurahan Kupang Krajan sejak sekitar tahun 1950..terkenal kampung tempe .Dimana sepanjang sungai Banyu Urip yang melintas di wilayah Kelurahan Kupang Krajan  , sungai tersebut melintasi sebagian dari wilayah Rw 2, Rw 6,dan Rw7.  Adapun yang membuat tempe hanyalah RT - RT yang posisinya dekat dengan sungai tersebut.



Seiring berjalan nya waktu ,  kali Banyu Urip tidak lagi jernih dan bersih akibat ulah manusia ,dimana mereka dengan seenaknya membuang sampah di sungai Banyu Urip tersebut.
Akhirnya datanglah petugas penyuluhan kesehatan melarang para pembuat tempe mencuci dan membersihkan kedelai nya di sungai itu dan harus dicuci dengan air sumur.
Atas dasar itulah para pembuat tempe berubah haluan dari membuat tempe menjadi pembuat lontong, namun masih ada beberapa Kk yang masih membuat tempe sekaligus membuat lontong.
Karena dirasa lebih mudah membuat lontong dari pada pembuatan tempe.



Saat itu hari jumat tgl 31 januari 2020
,kampung lontong mendapatkan kehormatan ;dikunjungi mahasiswa dari Universitas PETRA yg berjumlah 25 Mahasiswa tersebut terdiri dari berbagai Fakultas / jurusan.
Tujuan kedatangan nya ingin melihat dari dekat ,proses pembuatan lontong hingga pemasaran nya.
Menurut keterangan pembuat lontong ., proses pembuatan nya sebagai berikut beras ditampi sampai dedaknya /dedeg nya tidak keluar lagi..kemudian dimasukan ke contong contong yang sudah jadi dan beras tanpa dicuci dimasukan dalam contong tersebut .Karena jika beras dicuci ,jadinya lontong tidak lagi padat melainkan lembek.
Setelah itu direbus kira kira memakan waktu antara 7 hingga 8 jam.
Menurut keterangan b Tina jumlah pembuat lontong dan pedagang lontong yang ada berkisar 80 kk..dan semuax itu membutuhkan jasa orang lain/dibantu tenaga kerja /buruh



Ibu tina ..salah satu pembuat dan pedagang lontong yang paling berhasil di banding yang lainya, dimana tempat tinggal nya di Rw 6  Rt 6.
Dalam usahanya ,b Tina bisa menyerap 4 tenaga kerja dengan tugas yang berbeda.,ada yang manpi beras, membersihkan daun , membuat contong nya lontong kemudian ada pula yang menggunting ujung nya contong agar rapi..setelah contong diisi beras.kemudian direbus  dengan makan waktu 7 hingga 8 jam . B Tina setiap hari nya membutuhkan beras 125 kg , kemudian menjadi lontong  sekitar 3035 lontong , per 1 lontong harganya rp 1000,_ 
Kemudian dipasarkan ke Pasar Menur dan Keputran , di Pasar Menurlah penjualan nya lebih banyak di banding di Pasar Keputran.Kini b Tina merupakan pembuat dan penjual lontong paling berhasil dari pada yang lain nya.Bagaimana tidak ...setisp produksi lontong 3.035 lontong...harga per lontong rp 1000-,..maka hasil kotor yang diperoleh sebesar rp 3.035.000 -,Sangat fantastis...
Ternyata berkat lontong mampu menyerap tenaga kerja serta sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar .Bahkan para pembuat contong pun bisa merambah ke berbagai RW.
Kampung lontong di Kel Kup Krajan ini sudah terbentuk Paguyuban yang ketuanya Bpk Ari..dg jumlah anggota 80 kk pembuat dan pedagang lontong.
Untuk mendapatkan / membeli beras ,kampung lontong dah memiliki agen , dimana pemilik agen tersebut adalah p Nardji, yang domosilinya juga  di wilayah RW 6 dan agen tersebut siap antar beras sampai rumah pembeli.



Kampung lontong di Kelurahan Kup Krajan ,  ber kali kali didatangi para pejabat ,  baik dari Pemerintah Pusat , Propinsi dan Pemerintah Daerah.,dan juga Mahasiswa dalam Negeri maupun luar Negeri antara lain dari Belanda .
Ternyata lontong membuat ketetarikan tersendiri di mata masyarakat dalam Negeri maupun luar Negeri.
Dan kampung lontong ini merupakan Ikon  Kel Kupang Krajan.





#kim kujan
#sawahan
#surabaya
Salam Informasi

                                  *indrartini

3 komentar: